Pelalawan,Riaudetil.com – Sebagai wujud keseriusan Pemerintah Pusat dalam Gerakan menuju 100 Smart City indonesia dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat berbasis digital, maka gerakan ini telah dimulai dengan 25 Kabupaten/Kota sebagai daerah Smart City percontohan diIndonesia dan kabupaten Pelalawan salah satunya.
Asesment yang dilakukan di Kementerian Kominfo di Jakarta pada 2 Mei lalu melalui Tim penguji yang telah ditunjuk yang melakukan penilaian mengacu pada dimensi kebijakan,SDM TIK,Infrastruktur TIK,aplikasi yang meliputi pelayanan publik,administrasi dan manajemen umum,administrasi legislasi,manajeman pembangunan,manajemen keuangan,manajemen kepegawaian dan komitmen dukungan anggaran.
Selanjutnya, berdasarkan surat Nomor 265/KOMINFO/DJAI/AI.01.05/05/2017 tanggal 5 Mei 2017 tentang penyampaian hasil seleksi asesmen, sebanyak 25 kabupaten/kota yang dinyatakan lulus seleksi Smart City.
Terkait hal ini, Ir.M.Syahrul Syarif,M.Si Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menyampaikan bahwa Kementerian kominfo akan melakukan MoU kerjasama dengan 25 Kabupaten /Kota yang akan menjadi daerah percontohan smart City di Indonesia pada 23 Mei 2017 mendatang di Makasar.
” Nantinya kementerian koominfo akan melakukan pendampingan dan akan memulai menjalankan Smart City termasuk menyusun anggaran yang nantinya ditetapkan pendanaannya dari mereka atau dari Kita. Tentunya dengan masuknya Kabpaten Pelalawan masuk kedaerah percontohan Smart City di Indonesia tak lepas dari komitmen membangun smart city dengn aplikasi perkantoran Pelalawan smart city.Tentunya pusat melihat komitmen kepala daerah dalam mengembangkan Smart City,” ungkapnya kepada Rdc,Selasa (16/5/2017).
Disinggung soal pembiayaan yang besar untuk Smart city,Ir.M.Syahrul syarif,M.Si menyebutkan bahwa dengan dijadikan sebagai daerah percontohan tentunya Kementerian Kominfo tidak berdiam diri dan Pemkab Pellaawan akan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak.
” Pola kerjasama tentu akan Kita utamakan.Seperti kerjasama dengan Telkom dalam pelaksanaan listrik hemat dan dengan pihak lainnya. Banyak hhal kerjasama yang bisa dilakukan dalam area Smart City dan kita cari potensi kerjasama yang saling menguntungkan untuk meringankan biaya penerapan Smart City tersebut,” tukasnya. (ZoelGomes)
