Kerang Darah Miliki Potensi Untuk Dikembangkan di Rohil

  • Bagikan
budidaya kerang

RIAUDETIL.COM, ROHIL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohil telah beberapa kali melakukan panen raya kerang. Panen Raya Kerang Darah (Anadara Granosa) di Kuala Bagan langsung dilakukan oleh Bupati Rohil, H Suyatno Amp dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, Ir Nafilson.

Panen ditandai mengangkat kerang dari laut yang dilakukan oleh Bupati bersama Kadiskanlut Riau, Wakil Ketua DPRD dan perwakilan Forkopimda.

-Bupati H Suytano didampingi Kadiskanlut Riau Ir.Nafilson Wakil Ketau DPRD Rohil Abdul Kosim saat panen raka kernag di Kuala Bagan, Kamis siang

“Potensi ini sangat luar biasa, bayangkan saja bisa mencapai puluhan ton sekali panen,” kata Bupati. Ia mengatakan, Selain mengangkat potensi daerah budidaya kerang ini harganya juga cukup stabil dan bisa menambah penghasilan masyarakat.

“Kita bina melalui Dinas Perikanan, bahwa sektor perikanan Budidaya melalui Budidaya kerang juga sangat menjanjikan. Saat ini fokusnya di Laut Sinaboi dan Pasir Limau Kapas,” kata Bupati.

Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) satu-satunya daerah di Provinsi Riau yang melakukan budidaya kerang. Bahkan, Rohil siap menjadi percontohan di Riau. Saat ini, pemasaran kerang asal Rohil sudah merambah ke Provinsi Sumatera Utara. Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Kabupaten Rohil sudah merealisasikan program budidaya kerang di daerah pesisir pantai.

Bahkan, lahan yang disiapkan untuk kegiatan budidaya kerang luasnya mencapai 124,34 kilometer persegi. Lahan seluas 124,34 kilometer persegi itu dipusatkan di garis pantai mulai dari Kecamatan Pasir Limau Kapas, Bagansiapiapi hingga ke Kecamatan Sinaboi.

Untuk memanfaatkan lahan di garis pantai tersebut tentunya tetap akan mengikuti ketentuan yang berlaku. Salah satunya melakukan koordinasi dan kerja sama dengan semua instansi terkait seperti Dinas Kehutanan (Dishut), pihak kecamatan dan aparatur kepenghuluan termasuk masyarakat. Karena, pelaksanaan budidaya kerang tersebut dilakukan oleh masyarakat yang berada di pesisir pantai.

-Bupati H Suytano didampingi Kadiskanlut Riau Ir.Nafilson Wakil Ketau DPRD Rohil Abdul Kosim saat panen raka kernag di Kuala Bagan, Kamis siang

Sementara itu untuk jenis kerang yang bakal dilakukan untuk kegiatan budidaya tersebut yakni jenis Kerang Darah. Kegiatan budidaya itu hanya memerlukan waktu antara empat bulan hingga lima bulan dan langsung bisa dipanen dengan jumlah yang berlipat.

“Kalau kegiatan budidaya kerang itu, kita melakukan sebanyak 10 kilogram, maka bisa menghasilkan sekitar 30 kilogram sampai 40 kilogram. Kalau benihnya kita tebarkan satu ton, jelas hasilnya bisa bertambah,” kata Bupati.

Sedangkan harga di pasarannya, khususnya di tingkat pengecer bisa mencapai Rp 12 ribu per kilogram. Apalagi, di kuala Bagansiapiapi yang berada di depan Sungai Rokan, di saat air laut surut. Maka kelihatan ada delta yang kondisinya juga bisa dijadikan tempat budidaya kerang.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohil juga bakal menjadikan Kecamatan Sinaboi sebagai sentral budidaya kerang. Pasalnya, selain daerahnya memiliki potensi perikanan yang melimpah ruah, juga memiliki potensi kerang yang berkualitas tinggi.

Bahkan, pihak kecamatan setempat mengklaim kalau kerang di daerahnya lebih bagus kualitasnya jika dibandingkan kerang yang berada di kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika).

Kepala Dinas Perikanan Rohil, M Amin mengatakan, salah satu tujuan Panen Raya tersebut untuk memberikan motivasi kepada nelayan pembudidaya kerang. “Jadi kita sengaja undang pihak propinsi agar jika ada dana program Provinsi bisa direalisasikan di Rokan Hilir,” kata Amin.

Ia menambahkan, kedatangan Kadiskanlut Riau juga terlihat sangat antusias dan akan berupaya memprogramkan serta memperjuangkan dana-dana Provinsi untuk pengembangan kerang di Rokan Hilir.

Ia mengaku, untuk kendala saat ini benih-benih kerang masih berasal dari alam sehingga tergantung dengan kondisi alam. Namun pihaknya sudah berupaya melakukan pembibitan namun belum berhasil. “Inilah yang akan terus kita coba sehingga benihnya bisa lebih berkualitas,” jelasnya.

Untuk benih terdiri dari dua jenis, diantaranya sebesar Gula Pasir dan Sebesar Biji Kacang. Namun rata-rata saat ini memang benih sebesar gula pasir oleh puluhan pembudidaya kerang. “Jadi panennya tergantung besar bibitnya, bisa 6 atau 9 bulan dan ini bertahap,” katanya.

Ia selaku Kadis Perikanan rohil akan terus melakukan pembinaan terhadap kelompok budidaya kerang sebagai salah satu alternatif jika hasil Ikan sedang mengalami penurunan. “Perikanan Tangkap tetap dijalankan dan Budidaya kerang juga jalan, jadi bisa dua-duanya bisa dijalankan,” Pungkasnya. (Adv/Humas)

  • Bagikan