Derita Kaum Miskin India Saat Lockdown Virus Corona

  • Bagikan
Foto: India saat lockdown mencegah Corona (Getty Images)

RIAUDETIL.COM – Kebijakan lockdown (penguncian wilayah) pemerintahan India untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19) menyisakan cerita getir. Banyak warga miskin yang harus menanggung derita lantaran menganggur saat wabah Corona.

Seperti dilansir AFP, Kamis (9/4/2020), salah satu warga India yang harus menanggung derita akibat lockdown itu adalah Sailesh Kumar. Sehari-hari Kumar adalah seorang penarik becak. Namun, karena kebijakan lockdown, dia harus rela membiarkan becaknya menganggur di luar gubuk rumahnya.

Keluarga Kumar beranggotakan enam orang. Mereka semua terjebak di rumah kumuh di kawasan luar New Delhi, tanpa menghasilkan apa-apa dan sangat menantikan uang yang dijanjikan oleh pemerintah.

Kumar merupakan bagian dari ratusan warga miskin India lainnya. Kumar adalah pekerja migran. Dia meninggalkan desanya di Bihar, negara bagian termiskin di India, tujuh tahun lalu untuk kehidupan yang lebih baik dan pendidikan yang baik untuk anak-anaknya.

Sebelum lockdown selama 21 hari di India dimulai pada 25 Maret lalu, pria berusia 38 tahun itu memperoleh – bila hari mujur – setara dengan $ 4 sehari saat menarik becaknya. Sementara istrinya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Sekarang ketika lockdown diberlakukan dan hanya sektor penting yang diperbolehkan beroperasi, Kumar harus menganggur. Sementara istrinya tidak dipekerjakan lagi oleh majikannya, karena mereka takut istri Kumar jadi pembawa penyakit COVID-19 ini.

“Mereka percaya dia akan memberi mereka penyakit ini,” katanya.

Rumah mereka di kota Ghaziabad di pinggiran ibukota adalah satu dari lusinan bangunan satu kamar barisan. Rumah mereka dilengkapi toilet yang dipakai bersama-sama tanpa air mengalir.

Ini salah satu dari banyak tempat yang membuat virus Corona potensial berkembang biak.

“Kami menyimpan air dalam ember untuk minum dan memasak. Kami tidak bisa membuangnya untuk mencuci tangan (kami) setiap saat,” Kumar mengangkat bahu.

Kondisi yang tak kalah getir juga terjadi pada Ram Kumar Gautam, pria yang tinggal sekitar 100 km dari kawasan Dharavi, Mumbai, daerah kumuh terbesar di India.

Pria itu mengaku biasanya mendapatkan upah harian $ 9. Uang itu merupakan upah hariannya ketika bekerja di sebuah pabrik yang membuat aluminium foil.

“Bagaimana saya akan mengirim uang ke rumah atau membayar kembali pinjaman? Masa depan tampak khawatir,” kata pria itu.

Gautam mengatakan dia akan meminta kebaikan seseorang untuk mempekerjakannya dan karyawan terlantar lainnya.

Seperti diketahui, ketakutan akan kelaparan selama lockdown di India memicu eksodus ratusan ribu pekerja migran bersama keluarganya bulan lalu. Beberapa orang tewas dalam perjalanan.

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) mengatakan minggu ini bahwa 400 juta orang India yang bekerja di ekonomi informal dan berisiko jatuh dalam kemiskinan selama wabah Corona.

Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan akan memberikan bantuan langsung tunai dan subsidi makanan untuk membantu sekitar 800 juta orang.

Namun, salah seorang pekerja di India mengaku belum menerima bantuan apa pun dari pemerintah. Sementara itu, seorang pejabat pemerintah bersikeras bahwa pembayaran sedang dilakukan. Dia mengatakan bahwa transfer tunai ke rekening bank yang dibuka oleh para warga miskin di bawah skema nasional akan selesai minggu ini.***(detik.com)

  • Bagikan