Pengurus MKA dan DPH LAMR Kabupaten Inhu Masa Khidmat 2023 – 2028 Ditabalkan

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Datuk Sri Encik Aljunaidi dan Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) LAMR Kabupaten Inhu, Datuk Sri Ali Fahmi Azis resmi ditabalkan masa khidmat 2023 – 2028.

Dimana penabalan ini dilakukan langsung oleh Ketua Umum MKA LAMR Provinsi Riau, Datuk Sri Raja Marjohan Yusuf di Pendopo Junjung Buih Rengat Jalan Ahmad Yani Depan Kediaman Bupati Inhu, Senin (20/3/2023).

Mewakili Bupati Inhu Rezita Meylani Yopi SE, Sekda Inhu H. Hendrizal M.Si menyampaikan ucapan selamat kepada Ketua Umum MKA dan DPH LAMR Kabupaten Inhu masa khidmat 2023 – 2028 yang hari ini ditabalkan.

“Atas nama pribadi dan pemerintah daerah saya mengucapkan selamat kepada Ketua Umum MKA dan Ketua DPH LAMR Inhu,” katanya.

Lebih lanjut disampaikan Sekda, ada lima harapan Pemerintah Kabupaten Inhu terhadap pengurus LAMR Kabupaten Inhu yang telah ditabalkan.

“Untuk jati diri budaya Melayu Riau, kami berharap ada lima harapan kepada pengurus yang ditabalkan,” terang Hendrizal.

Lima harapan itu sebutnya, LAMR Kabupaten Inhu diharapkan mampu menjadi payung serta mengayomi masyarakat di bidang kebudayaan Melayu.

“Kedua, menata, menghimpun dan menyebarluaskan nilai-nilai adat istiadat yang sesuai dengan kebutuhan kehidupan masyarakat,” sambungnya.

Selanjutnya ketiga, memperkokoh persatuan dan kesatuan dan keempat, menjalankan pembinaan kebudayaan di daerah serta, bersinergi dan bahu membahu dengan Pemkab Inhu untuk membangun daerah.

“Ini semua untuk keselarasan masyarakat dalam menangkal budaya asing ke Riau,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum MKA LAMR Provinsi Riau, Datuk Sri Raja Marjohan Yusuf mengatakan bahwa, apa yang menjadi harapan Pemkab Inhu, merupakan tujuan yang akan dicapai bagi pengurus LAMR Kabupaten Inhu.

“Saya tidak bermaksud menggurui tetapi apa yang menjadi harapan Pemkab Inhu, ini yang perlu diingat,” ucapnya.

Karena sebutnya, adat bersandikan sarak, sarak bersandikan kitabullah. Sarak mengata, adat menggunakan.

“Melayu itu Islam dan Melayu tidak dalam artian sempit. Makanya, bagi pengurus yang baru saja ditabalkan, ada tugas-tugas besar yang menanti,” tegasnya. (mas)

  • Bagikan