Tim Gabungan Padamkan Tiga Titik Kebakaran Lahan

  • Bagikan

Kepulauan Meranti – Tim gabungan berhasil memadamkan kebakaran yang menghanguskan sejumlah lahan di tiga lokasi yang berada di Kecamatan Rangsang dan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti, Tunjiarto mengungkapkan tiga lokasi kebakaran itu terjadi bersamaan pada Senin (31/07).

Dia menjelaskan, titik tersebut berada di Desa Sungai Gayung Kiri, Desa Ketapang Kecamatan Rangsang dan Desa Tanah Merah Kecamatan Rangsang Barat.

“Kebakarannya semalam sore. Kita tadi malam baru sampai di sana setelah mendapatkan laporan kebakaran di Sungai Gayung Kiri dan Ketapang,” ujar Tunjiarto. Selasa (01/08/23) pagi.

Berdasarkan informasi yang diterima, tim BPBD hanya terjun ke dua lokasi itu karena kondisi di lapangan terdapat sejumlah kendala. Sedangkan titik api di Desa Tanah Merah masih bisa dikendalikan oleh pihak desa setempat.

“Kita turunkan tim ke lokasi prioritas yang kondisi kebakarannya tidak bisa dikendalikan oleh pihak desa. Karena sejauh ini dua desa itu agak kesulitan sumber air. Kalau untuk lahan yang terbakar belum kita diperiksa berapa hektare yang habis,” bebernya.

Dia menambahkan, pemadaman tersebut tidak hanya dilakukan oleh BPDB saja melainkan tim gabungan juga terdiri Kepolisian, TNI, Satpol PP, pihak desa dan Masyarakat Peduli Api (MPA).

“Hingga hari ini upaya pendinginan sedang dilakukan. Semua unsur yang terlibat ikut melakukan pemadaman. Kita tetap terus siaga di lokasi dan tanpa pulang sebelum padam,” tuturnya.

Dia juga menyebutkan, titik kebakaran yang terjadi masih aman karena berada jauh dari pemukiman warga. Saat ditanya soal penyebab kebakaran, ia belum mengetahuinya secara pasti.

“Saat ini kita belum tau lagi apa penyebabnya. Tapi yang jelas kita fokuskan dulu upaya pendinginan,” jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Rangsang Iptu AGD Simamora saat dikonfirmasi sedang berada di lokasi kebakaran. Ia menerangkan bahwa lahan yang terbakar hingga saat ini masih dihitung secara pasti jumlahnya.

“Lahan yang terbakar itu semak belukar, sebagian milik masyarakat dan sebagian masih kita telusuri terus,” ungkapnya.

Dirinya mengaku, pihaknya dengan sejumlah tim lainnya tidak menemukan kendala yang sangat serius atau menghambat proses saat melakukan pemadaman hingga pendinginan.

 

Penulis: Muhammad Fadhil Akbar
  • Bagikan