Kondisi Puskesmas Kerumutan di Pelalawan Milik Pemprov Riau Mengkhawatirkan dan Terkesan Terabaikan

  • Bagikan
Pelalawan, riaudetil.com – puskesmas BLUD kecamatan Kerumutan yang berada di dusun bukit garam Kabupaten Pelalawan yang kini masih berstatus milik Pemerintah Propinsi Riau kondisinya sangat memprihatinkan dan terkesan terabaikan.
Hasil investigasi riaudetil.com di puskesmas Kerumutan pada, Ahad ( 20/10/2019) banyak kerusakan dibangunan puskesmas.Diantaranya, pintu kaca pecah dan rusak akibat tersambar petir, plafon yang banyak berlubang dan mulai rontok, dinding bangunan yang retak serta kontruksi tanah yang mengakibatkan pondasi mulai turun.
Saat hal ini dikonfirmasi kepada Kepala Puskesmas (Kapus)  Kerumutan Harno, SKM menyebutkan bahwa bangunan puskesmas masih milik Pemerintah Propinsi Riau dan belum dihibahkan ke Pemkab Pelalawan.
” Sejak dipindahkan dari Desa Kopau ke dusun bukit garam kelurahan kerumutan kecamatan kerumutan pada tahun 2014 hingga kini belum kunjung mendapat anggaran perawatan dari pihak Propinsi dengan alasan belum ada hibah ke Kabupaten Pelalawan.Kita terus menggesa Diskes Pelalawan namun hingga kini juga belum ada dana perawatan dari Propinsi, ” paparnya.
Harno juga menyampaikan bahwa pihaknya telah meminta surat untuk langsung diurus soal hibah ke Propinsi namun pihak Dinkes Pelalawan belum ada jawaban hingga saat ini.
” Ya Kita saat ini hanya berharap dana perawatan bangunan dari Propinsi Riau segera direalisasikan karena sejak 2014 bangunan puskesmas hingga kini belum ada anggaran perawatannya. Agar lebih jelas bisa tanyakan langsung ke Plt. Kadis kesehatannya pak, ” tukas Kapus.
Dikatakannya, pintu kaca pecah dan rusak akibat tersambar petir, plafon yang banyak berlubang dan mulai rontok, dinding bangunan yang retak serta kontruksi tanah yang mengakibatkan pondasi mulai turun tentunya membuat ketidaknyamanan.
“Bayangkan saja bangunan sudah sangat mengkhawatirkan, terutama pintu kaca yang sudah rusak dan tanggal hingga keamanan menjadi terganggu. Pasalnya banyak alat – alat kesehatan, komputer  dan alat – alat lainnya di dalm puskesmas. Kita berharap anggaran perawatan dari Propinsi dapat dikucurkan, ” terangnya.
Namun demikian, sambung Harno, SKM dengan kondiai bangunan yang sudah mengkhawatirkan, pelayanan kesehatan masyarakat tetap berjalan dengan baik dan lancar.
” Pelayanan tetap berjalan, kunjungan warga ke puskesmas minimal 30 orang sementara maksimalnya 60 orang. Kita ada 3 dokter umum, 2 dokter gigi dan sejumlah tenaga kesehatan hanya kekurangan tenaga apoteker, ” tutupnya.  (ZoelGomes)
  • Bagikan