Kurang Sebulan 3 Kasus Gizi Buruk Terjadi di Pelalawan.Ini Pernyataan Kadiskes !!!

  • Bagikan
Pelalawan, riaudetil.com – Kurang dari sebulan, sudah 3 kasus gizi buruk terjadi di Kabupaten Pelalawan. Ketiga penderitanya adalah balita. Kasus gizi buruk pertama terjadi pada akhir bulan Oktober 2019 lalu,balita perempuan penderita gizi buruk atas nama Nurasiah yang merupakan pendatang dari Mentawai yang tinggal di basecamp sektor disusul balita laki – laki Alif Hafiz Pratama dari kecamatan Kerumutan pada awal november 2019.Terbaru  balita mengalami gizi buruk asal kecamatan Langgam atas nama Fikri Kurniawan yang berusia kurang lebih 3 tahun yang mulai dirawat di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci pada Jum’at (15/11/2019) kemaren.
Menyikapi kondisi ini, Asril, M. Kes Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan menyampaikan bahwa terkaut asupan gizi terhadap anak sepenuhnya tanggung jawab orang tua.  

” Asupan nutrisi anak sangat memengaruhi kesehatannya. Jika orangtua tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi anak dengan baik, akan ada banyak masalah kesehatan yang bisa terjadi. Kondisi ini bukanlah masalah ringan, dan harus ditangani secepat mungkin.Seharusnya penanganan harus dilakukan jika anak mengalami kurang gizi.Pastinya kesadaran orang tua untuk memenuhi asupan gizi harus diutamakan.Gizi buruk juga disebabkan karen adanya penyakit yang menyertainya, ” ujarnya.

 
Asril menambahkan, jika orang tua tidak rutin atau abai melakukan pengecekan kesehatan anak terutama soal asupan gizi ke posyandu maka pengawasan dan pemantauan perkembanagn kesehatan anak tidak dapat diketahui dengan jelas.  
 
”  Dengan munculnya kasus gizi buruk ini tentunya Kita dari Dinas Kesehatan baik nelalui puskesmas,penyuluh kesehatan, dokter,bidan akan semakin menggiatkan sosialisasi kesehatan anak terutama mengajak orang tua untuk mengecek kesehatan anak ke posyandu, ” ungkapnya.  
 
Asril menyebutkan, persoalan gizi buruk bukan masalah apakah pendatang atau warga asli tempatan, namun kesadaran para oran tua untuk melakukan pengecekan kesehatan terhadap anak sehingga dapat dilakukan pengecekan secara berkala dan keterangan lebih lanjut oleh tenaga medis dalam memenuhi asupan gizi dan nutrisi untul kesehatan anak. 
 
” Pemantauan dan penjaringan akan Kita maksimalkan.Kita pastinya ingin mencegah adanya kasus gizi buruk ditengah – tengah masyarakat dan jika terdapat kasus gizi buruk tentunya harus cepat penanganannya,” paparnya.  
 
Asril berharap peran seluruh masyarakat agar dapat bersama – sama saling menjaga dan memantau kesehatan anak. ” Semua pihak harus bersinergi dan saling mengingatkan. Kesadaran akan pemenuhan kebutuhan asupan gizi anak harus dapat terpenuhi.Kita juga gencar menggalakkan posyandu dengan program – program rutinnya serta bantuan asupan gizi berupa susu dan makan bergizi lainnya. Kita berharap kedepan kesadaran orang tua semakin terus meningkat guna menekan angka kasus gizi buruk di Kabupaten Pelalawan, ” tukasnya.  (ZoelGomes)

  • Bagikan