Menurutnya, ketersediaan darah dengan kebutuhan setiap bulannya masih seimbang. Hal ini dikarenakan PMI Pelalawan dibantu oleh kelompok donor darah yang sudah terdata dalam data base baik dari masyarakat umum atau dari perusahaan dan swasta. Jadi kecenderungan akan minimnya stok darah kecil terjadi.
” Jadi kalau ada golongan darah tertentu habis,Kita bisa koordinasi dengan kelompok donor darah. Jadi sifatnya urgen dan mereka siap mendatangakan pendonor ke PMI.Untuk kebutuhan Rumah seperti RSUD BLUD Selasih, Efarina,Amelia dan lainnya berjalan normal, ” paparnya.
Hanya saja, sambung Marhadi masih dikeluhkan berbagai fasilitas pendukung, sarana dan prasarana seperti ketersediaan peralatan kesehatan dan pendukung aktivitas donor darah.
” Contohnya lemari khusus untuk penyimpanan darah yang Kita punya saat ini cuma bisa mengisi 200 kantong darah saja. Padahal pelaksanaan donor darah bisa menghasilkan ribuan sehingga harus didistribusikan ke Pekanbaru atau Propinsi.
” Ya Kita butuh lemari penyimpanan darah sehingga dapat menyimpan lebih banyak stok darah,” ucapnya.
Selain itu, juga dikeluhkan masalah operasional seperti ambulance yang sudah rusak . ” Kita berharap ambulance yang layak dan mobil operasional yang memafai untuk aktifitas PMI. Sekarang Kita gunakan kendaeaan pinjam pakai dari Pemkab,” ungkapnya.
Dikatakannya, pihaknya telah mengajukan permohonan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan dan Pemprov Riau untuk pengadaan lemari penyimpan yang kapasitasnya lebih besar lagi.
” Kita juga berusaha berkoordinasi dengan pihak swasta dan perusahaan agar membanru PMI dalam pengadaan fasilitas pendukung yang memadai.Perlahan namun pasti,Kita terus berbenah untuk yang terbaik bagi PMI Pelalawan kedepannya, ” tukasnya. (ZoelGomes)
