” Ya Saya punya kenangan dikawasan Tanjung Putus ini.Dulu waktu kecil – kecil Saya sering main disini dihamparkan pasir dan berenang disungai dengan teman – teman di sungai Kampar ini.Dulu disini banyak sapinya karena tempat sapi makan rumput. Sekarang ya cukup berbeda didermga sudah ramai orang melihat pemandangan sungai Kampar sementara dilokasi pasiran Tanjung Putus udah ada gazebo,kantin dan masyarakat yang berkunjung bersama keluarga,” paparnya.
Menurutnya, Wisata Tanjung putus layak untuk dikembangkan kedepannya. Karena suasananya cukup mendukung,tentunya menjadi alternatif bagi masyarakat untuk berwisata ditepian sungai Kampar.
” Mencari kenikmatan dan kenyamanan dengan berwisata tidak perlu dengan sesuatu yang wah atau Wow.Lihat saja Tanjung Putus dengan suasana yang alami juga menarik minat masyarakat kesini. Diseberang aliran sungai pas didepan Kita bisa lihat langsung rimbunan pepohonan hijau dengan angin sepoi – sepoi.Ini potensi wisata yang menjanjikan,” ungkapnya.
Setakat ini, sambung Andi dirinya belum bisa banyak komentar,namun untuk kawasan Tanjung Putus Disbudparpora punya komitmen untuk mengembangkannya. ” Untuk tahun 2017 ini kan anggran dalam program sudah jelas.kiat tentu bisa melakukan kerjasama pihak ketiga atau bagaimana nanti teknisnya untuk memenuhi sarana dan prasarana disini. Kita sangat optimis Tanjung Putus akan menjadi wisata yang mengasikkan melepas lelah dan penat dari berbagai kesibukan,” terangnya.
Jelasnya, untuk tahap awal Kita coba melakukan koordinasi dulu dengan masyarakat setempat pola pengembangan yang akan dilakukan dan selanjutnya juga berkoordinasi dengan pemilik ternak agar tidak berkeliaran disekitar areal wisata sehingga kotoran sapi tidak berceceran dimana – dimana.
“Kita komit lakukan pengembangan Wisata Tanjung Putus begitu juga dengan kawasan wisata lainnya seperti Bono,Danau Kajuwid,Istana Sayap Pelalawan dan lain sebagainya. Kita yakin jika dikelola dengan baik akan menjadi lokasi wisata andalan bagi Pelalawan,” tukasnya. (ZoelGomes)
