RIAUDETIL.COM, Rokan Hulu – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Terpadu Tambusai, di Desa Suka Maju Kecamatan Tambusai, Kabupatern Rokan Hulu (Rohul), Propinsi Riau, masih kekurangan Ruang Kelas Belajar (RKB) serta sarana dan prasarana praktek bagi para pelajar.
Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Swasta Terpadu Tambusai, Mustafa Husein Hasibuan S.PDi pada hari Rabu (7/2) mengatakan, saat ini sekolah yang dimpinnya membutuhkan tambahan RKB untuk menampung anak didik baru nantinya..
Karena, dari animo pendaftaran pelajar baru yang cukup banyak, RKB yang ada tidak mampu menampung pelajar seluruhnya. Itu karena keterbatasan fasilitas RKB sebagai rombongan belajar (rombel). Termasuk sarana pendukung berupa alat praktik, sehingga kita kasihan bila ada pelajar yang akan masuk tahun ini,” sebut Mustafa.
Tambahnya lagi, para orang tua yang mempercayakan anaknya bersekolah di SMK Terpadu yang dipimpinnya tidak perlu khawatir. Karena pada penerimaan siswa baru tahun 2018 ini, pihaknya sudah melakukan persiapan yang matang.
Penerimaan siswa baru tahun ini sudah kita prediksi, kini kita sedang mempersiapkan kamar penampungan bagi siswa yang tempat tinggal mereka jauh dari sekolah. Nantinya mereka kita akan kostkan di sekolah, kita kini juga tengah menambah ruangan praktek bagi para pelajar,”ujarnya.
Mustafa Husein yang juga sebagai pendiri yayasan SMK Terpadu tersebut mengakui, Pemkab Rohul sudah membantu memajukan dunia pendidikan secara maksimal. Malahan baru baru ini Wabup Rohul H Sukiman, juga sudah mengunjungi SMK Terpadu yang dipimpinnya.
“Masih ada sejumlah kekurangan di sekolah, diantaranya masih membutuhkan penambahan RKB untuk pelajar.Kita juga masih sangat membutuhkan peralatan pendukung pendidikan siswa yang sudah lama serta membutuhkan perawatan.Pihak sekolah tidak mampu merawat atau mengganti bila harus dengan biaya besar, seperti untuk merawat komputer, mesin jahit, juga mesin yang merupakan alat praktek siswa,” ucapnya.
Diceritakan Mustafa, sejak sekolah tersebut di dirikan, hingga kini sudah meluluskan 30 pelajar pada tahun 2015. Malahan, sebagian murid sudah bekerja bahkan ada yang masih melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Kini sudah ada 240 pelajar yang kita tampung di sekolah, dan sudah dibuka tiga jurusan yakni, Jurusan Akutansi, Teknik Komputer Jaringan serta Teknik Sepeda Motor, yang dibantu 18 tenaga pengajar,” kata Mustafa. (RL/E.Nst)