RIAU DETIL.COM,SIAK – Pembangunan ekonomi kreatif tidak hanya ditujukan pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tapi dampak langsungnya bagi kesejahteraan masyarakat. Demikian dikatakan Hassan Abud Direktur Hubungan antar Lembaga Dalam Negeri Badan Ekonomi Kereatif (Bekraf) dalam pidatonya.
“Kami ingin melihat potensi yang ada di Siak, untuk dibantu pengembangannya khususnya dari 16 sub sektor yang kita teliti,” jelasnya dalam acara Perumusan Naskah Kerjasama, Pemetaan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Siak, Senin (24/10/2016) di Green Hotel Mempura, Kecamatan Mempura, Kabuapaten Siak.
Untuk pengembangan industri kreatif yang ada di kampung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak melakukan kerja sama dengan Bekraf Republik Indonesia. Pemkab dan Bekraf meneken Memorandum of Understanding (MoU) pada Focus Group Discussion (FGD) Quadro Helix Stake Holder.
Dalam perjanjian tersebut, tertuang tujuh poin tentang pengembangan dan fasilitas ekonomi kreatif berbasis desa. Antara lain riset, edukasi dan pengembangan ekonomi kreatif, akses permodalan, infrastruktur, pemasaran, regulasi, serta hubungan antar lembaga dan wilayah.
Dari situ, Bekraf akan mendampingi agar pelaku ekonomi kreatif di tingkat desa bisa tumbuh berkelanjutan. Pihak Bekraf akan menerjunkan tim untuk percepatan transformasi tentang ekonomi kreatif di desa-desa Siak.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Siak Alfedri mengatakan sebagai daerah tujuan wisata, kemajuan tourism dan ekonomi kreatif harus seiring sejalan. Dari kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan kira-kira apa yang akan menjadi ikon untuk Siak.
“Jika itu produk yang perlu dikemas dengan baik mohon kiranya arahan dari Bekraf untuk membuka cakrawala berfikir masyarakat dan pelaku usaha,” kata Wabup. (KRN 16/RDC)
