Anak Disebut Berperan Besar Dorong Mahathir Maju Jadi PM Malaysia Lagi

  • Bagikan
Marina Mahathir (thestar.com.my)

RIAUDETIL.COM –  Marina Mahathir, anak perempuan Mahathir Mohamad, disebut sebagai sosok yang mampu mempertemukan kembali ayahnya dengan tokoh-tokoh koalisi Pakatan Harapan (PH). Pertemuan itu berujung kesepakatan dukungan koalisi PH untuk Mahathir menjadi calon Perdana Menteri (PM) baru Malaysia.

Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Sabtu (29/2/2020), hal tersebut diungkapkan oleh seorang sumber yang dikutip media lokal, The Malaysian Insight (TMI).

Diketahui bahwa Mahathir yang mengajukan pengunduran diri pada Senin (24/2) lalu, baru saja menyatakan kesiapan untuk menjadi PM Malaysia lagi. Hal ini disampaikan Mahathir setelah kelompok oposisi, terutama Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS), menyatakan dukungan pada Ketua Partai Bersatu, Muhyiddin Yassin, untuk menjadi PM baru Malaysia.

Partai Bersatu merupakan partai yang didirikan Mahathir tahun 2016 lalu, sedangkan UMNO merupakan bekas partai Mahathir. UMNO — yang menaungi eks PM Malaysia Najib Razak yang terjerat skandal korupsi — merupakan partai yang dilengserkan Mahathir saat berkoalisi dengan mantan rival politiknya, Anwar Ibrahim, dalam pemilu 2018 lalu.

Pengunduran diri Mahathir diajukan setelah terjadi manuver-manuver politik oleh beberapa tokoh Partai Bersatu, termasuk Muhyiddin dan mantan Wakil Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR), Azmin Ali, yang dipecat setelah dituduh terang-terangan mengkhianati Anwar Ibrahim yang merupakan Ketua PKR.Laporan TMI yang mengutip seorang sumber, menyatakan bahwa Mahathir ‘mengalah pada permintaan putrinya, Marina Mahathir, untuk bertemu partai-partai yang tersisa dalam pemerintahan yang kolaps’. Koalisi PH tumbang setelah Partai Bersatu menyatakan keluar dari koalisi dan Mahathir mengundurkan diri dari jabatannya, awal pekan ini.

“Mahathir yang marah, terus diam dan menolak bicara dengan politikus manapun, termasuk Syed Saddiq Syed Abdul Rahman yang memimpin Armada, sayap pemuda Partai Bersatu,” tulis TMI dalam laporannya, merujuk pada mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia yang dekat dengan Mahathir.

“Dibutuhkan beberapa panggilan telepon dan pesan singkat, tapi akhirnya Marina berhasil membuat ayahnya berbicara dengan para pemimpin (koalisi) Pakatan (Harapan),” imbuh laporan TMI.

Semua ini terjadi sejak Jumat (28/2) malam hingga Sabtu (29/2) dini hari. Pada Sabtu (29/2) pagi waktu setempat, koalisi PH merilis pernyataan yang isinya mendukung penuh Mahathir sebagai kandidat PM baru. Ditegaskan koalisi PH bahwa pihaknya memiliki mandat jelas dari rakyat Malaysia sesuai hasil pemilu ke-14 yang digelar 9 Mei 2018.

“Pakatan Harapan menentang segala upaya dari pemerintahan ‘pintu belakang’ (backdoor), khususnya yang melibatkan kleptokrat dan pengkhianat, yang akan menghancurkan segala upaya reformasi yang telah dilakukan hingga saat ini,” tegas koalisi PH dalam pernyataan pada Sabtu (29/2) waktu setempat.

“Dengan demikian, demi melanjutkan perjuangan kami, Pakatan Harapan menyatakan dukungan penuh bagi Tun Dr Mahathir Mohamad sebagai kandidat Perdana Menteri,” cetus koalisi PH.

Anwar Ibrahim, yang sebelumnya dicalonkan koalisi PH sebagai PM baru, secara legowo menyatakan dukungan penuh bagi Mahathir untuk kembali menjadi PM Malaysia. Anwar menyatakan dirinya memilih untuk melihat apa yang dibutuhkan negaranya dengan fokus pada gambaran lebih besar, daripada mementingkan agenda pribadinya.

“Saya akan mengambil langkah mundur dan mencalonkan Tun Mahathir sebagai kandidat kita untuk menjadi Perdana Menteri agar kita bisa menghindari negara ini diseret lebih jauh ke dalam perebutan kekuasaan dan ke dalam sistem lama yang telah ditolak oleh rakyat,” ucap Anwar kepada wartawan setempat.***(detik.com)

 

  • Bagikan