RIAUDETIL L.COM,PEKANBARU – Ada kejadian unik saat Debat Publik I Pilgub Riau 2018 yang diselenggarakan KPUD Provinsi Riau di Hotel Labersa, Siak Hulu, Kampar, Jumat,(27/04).
Kejadian itu saat cagub nomor urut 2, Lukman Edy mempersilakan wakilnya Hardianto untuk menjawab pendalaman pertanyaan oleh paslon nomor 4 mengenai bagaimana memaksimalkan potensi BUMD di Riau.
Dengan lugas, kesempatan yang hanya bbvbe berdurasi semenit tersebut digunakan Hardianto dengan baik.
“Bapak Ibu, hari ini banyak BUMD Riau yang sakit. 100 hari pertama jika kami menjabat gubernur, BUMD yang sakit, tidak produktif, dan tidak profit maka akan kami tutup daripada membebani APBD provinsi Riau,” papar Hardianto.
Lebih lanjut, Hardianto mengatakan akan mendorong BUMD Riau untuk go public dan mengerjakan proyek skala besar.
“Yang kedua yang akan kami lakukan adalah BUMD ini kita dorong untuk go public. Kalau hanya main aman mengambil kegiatan-kegiatan di pemerintah seperti hari ini tidak akan maju. Ke depan, semua BUMD kita harus berani menggarap core bussiness yang besar, core bussiness yang bisa menghasilkan keuntungan yang besar, sehingga keuntungan tersebut bisa mendatangkan PAD bagi APBD provinsi Riau, contoh hari ini banyak sumur minyak yang mati. Kenapa tidak dikelola dengan baik oleh BUMD Riau,” tegas Hardianto.
Momen tersebut, sebagaimana diketahui, merupakan kebiasaan Lukman Edy memberi kesempatan tampil kepada generasi muda. Di internal PKB pun banyak kader-kader muda hasil didikan Lukman Edy berhasil menduduki posisi strategis baik di pemerintahan maupun di partai, seperti Menaker Hanif Dzakiri, Menpora Imam Nahrawi, dan Ketua DPW PKB Riau, Abdul Wahid.(rls)