Memasuki New Normal Pemkab Rencanakan Buka Kembali Sekolah

  • Bagikan
RIAUDETIL.COM,MERANTI – Memasuki tatanan kehidupan baru (New Normal) Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Kepulauan Meranti rencananya akan segera membuka sekolah pada 13 Juli 2020 mendatang.
Sebagaimana yang disampaikan Bupati Kabupaten kepulauan Meranti Drs H.Irwan MSi baru-baru ini .
Dikatakan Bupati  pemerintah daerah  (pemkab) berencana untuk membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah pada 13 Juli 2020 mendatang.
“Saya minta pada tanggal 13 Juli sekolah sudah bisa dibuka, tentunya harus menerapkan protokol kesehatan, dan ini harus dibicarakan terlebih dahulu dengan komite sekolah. Mudah-mudahan kasus Covid tidak ada lagi,”ungkapnya.
Mempersiapkan segala persyaratan Saat ini dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdik) Kepulauan saat ini sedang mempersiapkan berbagai persyaratan menjelang dimulainya proses pbelajaran disekolah.yang akan direncamakan akan dimulai pada 13 Juli 2020 mendatang.
kepala Bidang (Kabuh) Pendidikan Dasar Disdik Kabupaten Kepulauan Meranti Syafrizal mengakui saat ini pihaknya  telah mempersiapkan bebagai hal guna memberikan pelayanan standar  protokol kesehatan .
Dikatakan  Syafrizal saat ini kita menyusun draft protokol kesehatan yang nantinya akan berlaku apabila proses belajar tatap mulai nantinya.
“Seandainya tanggal 13 Juli mendatang proses pembelajaran diulai, tentu  tentunya segala sesuatunya harus sudah kita persiapkan mulai dari sekakarang’ kita hanya menyusun dan merekomendasikan protokol kesehatan saat proses pbelajar di sekolah Namun namun  keputusan tetap berada di tangan Bupat”ungkapnya
“Kami dari dinas pendidikan tetap membuat persiapan, kemarin kami sudah membuat surat persiapan new normal untuk satuan pendidikan. Pertama memastikan satuan pendidikan dalam keadaan bersih, aman, tidak ada virus. Nanti anak yang masuk harus memakai masker, sesuai dengan acuan protokol kesehatan.
Selain itu dikatakan Syafrizal setiap sekolah juga harus menyiapkan alat pengukur suhu tubuh, sehingga setiap siswa maupun guru yang masuk akan melalui scan suhu tubuh.
“Di satuan pendidikan juga harus menyiapkan wastafel di setiap ruangan kelas,” ujarnya.
Dijelaskan Syafrizal dalam pelaksanaan new normal di satuan pendidikan bukan hal yang mudah. Mengingat saat ini ada sekitar 33.000 siswa dari tingkat PAUD hingga SMP yang ada di Kepulauan Meranti.
“Karena kita juga merekomendasikan harus memakai masker, tapi untuk menanggung masker untuk 33 ribu anak setiap hari bukan hal yang mudah. Siapa mau menanggung maskernya, orang tua atau pemerintah,” ujarnya.
Dirinya mengatakan nantinya tetap akan berkoordinasi dengan Bupati untuk penerapan regulasi yang direncanakan untuk new normal di satuan pendidikan.
“Itu baru di satuan pendidikan, belum peserta didik belum tenaga pendidik. Kalau menurut kajian harus 19 item yang dilalui,” ujarnya.
Dikatakan ada beberapa item yang berbeda dari proses belajar hari biasa yang tengah disusun.
“Didalam draft yang kita susun ada beberapa yang tidak biasa.jika proses belajar tatap dilaksanakan pada waktu yang ditetapkan maka kita akanberlakukan beberapa peraturan, diantaranya siswa dilarang untuk keluar main (istirahat), belanja di warung dan masuk ke kelas itu harus dengan shift,” kata Syafrizal.
Selain itu dalam penerapan pembelajaran di era new normal juga dikatakan Syafrizal harus memiliki rekomendasi dari tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti.
“Terlepas dari itu kita harus menyiapkan peralatan lagi, lalu pernyataan dari orang tua murid bahwa anaknya sekolah. Karena ada mungkin orang tua yang tidak mau mengizinkan anaknya untuk bersekolah.” ujarnya.
Walaupun demikian, apabila dalam prosesnya nanti pemberlakuan belajar secara tatap muka tidak bisa diberlakukan, Disdikbud Kepulauan Meranti juga telah menyiapkan metode pembelajaran dari rumah.
“Kalau misalnya dirasakan berat menyiapkan protokol di sekolah, kita juga sudah menyiapkan draft untuk belajar dirumah,” pungkasnya.(Advertorial)
  • Bagikan