RIAUDETIL.COM, RENGAT – Penerima kuasa masyarakat Desa Alim Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Arbain dari PPKRI Satsus BN (Penerus Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia Satuan Khusus Bela Negara’) DPD Riau mensinyalir adanya pihak-pihak tertentu yang ikut campur dalam permasalahan masyarakat Desa Alim dengan PT. Tasma Puja.
“Mereka itu tidak diketahui siapa dan darimana, karena memang tidak memiliki legalitas yang yang jelas dan tidak dikenal,” kata Arbain, Rabu (20/4/2022) di Belilas.
Dirinya meminta kepada pihak penegak hukum untuk menindak tegas dan mengamankan orang-orang (mereka) tersebut karena bermaksud menghalang-halangi masyarakat dalam memperjuangkan hak mereka.
“Kita tidak mau perjuangan masyarakat Desa Alim untuk memperjuangkan hak mereka perhadap PT. Tasma Puja dihalang-halangi oleh pihak-pihak yang tidak jelas asal usulnya,” ujar Arbain.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa, untuk menghormati pihak penegak hukum terutama polres Inhu, aksi masyarakat yang seyogyanya dilaksanakan hari ini kita tunda hingga besok, Kamis (21/4/2022).
“Kapolres meminta permasalahan desa Alim dengan PT. Tasma Puja ini diselesaikan ditingkat kabupaten dan besok (Kamis, red) akan digelar pertemuan di Kantor Bupati Inhu,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini Arbain mengucapkan terimakasih kepada Kapolres Inhu AKBP Bachtiar Alponso S.Ik, M Si beserta jajaran yang telah mempasilitasi penyelesaian permasalahan masyarakat Desa Alim.
“Pada intinya kita sangat menghormati proses hukum dan niat baik semua pihak dalam penyelesaian konplik ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Alim Edi Purnama menyatakan bahwa gerakan penguasaan lahan dan panen raya dilahan yang dikuasai oleh PT. Tasma Puja adalah murni keinginan masyarakat.
“Hal ini dikarenakan masyarakat pemilik lahan dan masyarakat desa Alim merasa itu adalah hak mereka, dan mereka sudah bosan menunggu penyelesaian yang tidak kunjung terwujud,” tegasnya. (man)
