Ketua LPTQ Bengkalis: Tanamkan Nilai Keagamaan Agar Anak Terbentengi Pengaruh Negatif Teknologi

  • Bagikan
Setda Kabupaten Bengkalis H. Arianto, Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis H. Mawardi, dan pj. Kades Muhammad Nasir saat acara pembukaan MTQ tingkat desa Pangkalan Batang Senin (26/12/2016) malam.

RIAUDETIL.COM, BENGKALIS – Generasi muda kita hari ini tak terkecuali di Kabupaten Bengkalis mayoritas telah menggunakan teknologi canggih, khususnya handphone yang sangat rentan membawa dampak negatif.

Ketua LPTQ Kabupaten Bengkalis H. Arianto saat dimintai tanggapannya menuturkan, “Yang jelas untuk membentengi akan dampak negatif dari teknologi yang semisal handphone adalah pembinaan ke arah agamanya, baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan. Selain itu harus mempunyai keimanan yang kuat, inilah salah satu caranya,” kata H. Arianto Senin (26/12/2016) malam saat menuju ke mobilnya setelah membuka MTQ tingkat desa Pangkalan Batang.

“Tanamkan nilai keagamaan (Islam,red) sedini mungkin kepada anak-anak generasi penerus bangsa kita sehingga anak-anak tadi bisa memahami pengaruh negatif dari teknologi handphone tadi. MTQ malam ini bukan hanya untuk dibaca, tapi difahami, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Suka atau tidak, teknologi itu pasti akan datang, pasti datang. Tinggal kepada kita untuk mengantisipasinya salah satunya dengan keagamaan tadi,” tambahnya.

Saat ditanya kalau peraturan sekolah melarang bagi para pelajarnya membawa handphone ke sekolah, H. Arianto yang Setda Kabupaten Bengkalis ini menuturkan, “Sebetulnya di sekolah-sekolah sudah ada larangan untuk membawa handphone, tapi kadang-kadang anak-anak kita payah pula berkomunikasi dengan orang tua untuk minta dijemput,” terang H. Arianto.

H. Arianto menegaskan, bahwa ini bukan semata-mata tugas pemerintah saja tapi tugas masyarakat, tugas orang tua yang perlu kerjasama mengantisipasi akan hal ini. Yang jelas, Pendidikan agama itu harus ditanamkan sejak kecil kepada anak-anak kita, itu salah satu tindakan yang paling akurat dalam membentengi bagi dirinya,” pungkas H. Arianto.

Kepada orang tua, H. Arianto menghimbau agar waspada kepada anak-anak kita dalam menggunakan teknologi ini terutama handphone itu. Kita tidak tahu apa kerja mereka di kamar kan, berhandphone ria di kamar. Saya katakan tadi kalau komputer dan tv biasanya di tengah rumah, tapi handphone bisa dibawa kemana-mana, duduk di pinggir jalan dia sendiri. Ini yang harus diawasi oleh orang tua terutama dalam penggunaan handphone tadi yang banyak pesan yang tidak baik di dalamnya. Inilah menandakan anak-anak kita tidak siap menghadapi kehadiran teknologi,” tutup H. Arianto. (RDC)

  • Bagikan