Balik Kampung ke Inhu, Presiden IBF Ketemu Gurunya Setelah 40 Tahun Berpisah

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Musisi sekaligus Presiden IBF (Indonesia Bass Family) Harry Toledo yang merupakan putra asli Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) pulang ke kampung halamannya pada Sabtu (23/1/2021).

Awalnya Harry kembali ke Inhu tepatnya ke Kota Rengat yang merupakan ibukota Kabupaten Inhu untuk menyenguk ibunya yang saat ini tinggal di Rengat bersama kakaknya Ratna (Irat) di Simpang Tugu Lima Rengat.

Kepada media ini Harry Toledo menyampaikan keinginannya sebelum kembali ke Jakarta untuk bertemu dengan guru pertamanya di bidang musik (bassis) yang bernama John Susilo atau yang lebih terkenal dengan nama John Letoy.

Dikatakannya bahwa awalnya dirinya berkeinginan untuk menjadi pemain drum (drummer), namun om John mengatakan bahwa dirinya tidak pantas main drum, lebih cocok main bass.

“Akhirnya saya putuskan untuk main bass, om John (John Letoy) pulalah yang pertama kali membawa saya naik panggung sebagai pemain bass,” sambungnya.

Saat itu dirinya masih berumur 10 tahun dan masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), namun Om John sudah membimbingnya untuk memainkan bass disalah satu band di rengat waktu itu.

Dikatakannya juga bahwa, bagi dirinya Om John bukanlah sekedar guru, namun juga sebagai panutan waktu itu hingga membawa dirinya sampai seperti saat ini.

Dalam pertemuan yang berlangsung Selasa (26/1/2021) antara Harry Toledo dan John Letoy yang digelar di Cafe Arimbi Resto Jalan Lintas Timur, Kelurahan Pematang Reba, Kecamatan Rengat Barat terungkap berbagai cerita tentang awal pertama Harry Toledo memainkan gitar.

Dalam kesempatan itu John Letoy yang didampingi oleh istrinya mengatakan awalnya Harry yang pada saat itu masih bernama Eri lebih menyenangi alat musik drum.

“Setiap datang ketempat latihan group musik Ria Nada (group band pertama Harry Toledo) selalu yang diinginkannya adalah alat musik drum,” kata John Letoy mengawali ceritanya.

Namun Harry Toledo terlalu kecil untuk memainkan musik drum, sampai akhirnya dirinya mengarahkan Harry untuk main alat musik bass, yang saat itu adalah pegangannya di group band tersebut.

“Disini Harry begitu cepat berkembang, bahkan dia sudah bisa main bass menggantikannya dalam setiap penampilan ria nada,” terangnya.

Dikatakannya, di group band ria nada ini Harry kecil bermain cukup lama yaitu selama kurang lebih 2 tahun, berkeliling kabupaten Inhu memenuhi panggilan masyarakat dalam setiap acara pesta pernikahan maupun acara sunatan.

Sementara itu Harry Toledo kepada media ini mengatakan bahwa dirinya merasa sangat bersyukur karena bisa bertemu dengan guru sekaligus orang yang pertama kali memperkenalkannya dengan alat musik bass.

“Om John itu orang baik, dia selalu memberi kesempatan kepada saya untuk main, meskipun menggantikan dirinya sebagai pemain bass di band ria nada,” ujarnya.

Tanpa beliau mungkin dirinya tidak akan sampai ke titik sekarang yang dia raih, banyak memang guru yang sudah mengajarkannya untuk main bass, namun beliaulah orang pertama yang mengajarkan dan memperkenalkan alat musik bass.

“Saya bisa seperti ini bahkan sampai menjadi presiden IBF (Indonesia Bass Family ini adalah karena beliau,” tutup Harry sambil berlinang air mata. (man)

  • Bagikan