BPC HIPMI Adakan Sosialisasi dan Edukasi Dunia Usaha Sistim Pembayaran Digital

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Pengurus BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menjadi peserta yang yang hadir secara fisik dalam sosialisasi Sistem pembayaran Digital Quick Respon Indonesia Standar (QRIS) yang ditaja Bank Indonesia (BI), Rabu (5/5/2021) kemarin.

Kegiatan ini dilaksanakan di Wisma Five Boyz Jalan Lintas Pematang Reba – Rengat dan dihadiri oleh Anggota Komisi XI DPR RI Marsiaman Saragih secara Virtual, ungkap Raja Irwan Toni SE selaku Ketua BPC HIPMI Inhu, Kamis (6/5/2021).

Anggota Komisi XI DPR RI Marsiaman Saragih dalam sambutannya mengatakan, inisiatif Bank Indonesia (BI) mengembangkan dan mengaplikasikan sistem pembayaran digital Quick Response Indonesia Standard atau QRIS bagi dunia usaha perlu mendapat dukungan semua pelaku usaha dan pengusaha itu sendiri,

“Pasar bukan saja ajang jual beli kebutuhan sehari-hari, tetapi juga wadah bersosialisasi masyarakat,” katanya.

Pengurus BPC HIPMI Inhu yang hadir secara fisik di Hotel Five Boy Pematang Reba, dan hadir secara virtual UMKM dari Inhu dan luar Inhu. Mereka terlihat antusias mengikuti acara yang diadakan atas kerjasama BI Perwakilan Pekanbaru dengan Koperasi Jasa Serikat Niaga Nusantara.

“Saya berharap dengan adanya sosialisasi dan edukasi ini, para Kader HIPMI nantinya dapat memanfaatkan QRIS untuk kemudahan berusaha dan meningkatkan dan mengembangkan Usahanya, baik secara tatap muka maupun secara online,” kata anggota DPR dari daerah pemilihan Riau II ini.

Menurut Marsiaman, QRIS merupakan salah satu upaya untuk keluar dari kesulitan karena wabah covid-19. Jadi pedagang pasar tradisional dan kelompok-kelompok usaha mikro penting sekali untuk mengetahui teknologi ini agar tidak tertinggal dari pasar modern dan pasar online.

“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh Pengurus HIPMI Inhu untuk menjadi pelaku sekaligus menjadi gerbong yang bisa mengedukasi masyarakat sampai masyarakat menjadi paham dan dapat menggunakannya,” imbuh Marsiaman.

Pada kesempatan itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Teguh Setiadi mengemukakan adanya perubahan perilaku pembayaran digital pembeli Indonesia yang meningkat drastis, yaitu 65 persen, dibanding sebelum terjadi wabah pandemi Covid-19.

“Belakangan penjual semakin banyak yang menempatkan dagangannya di platform digital, baik melalui media sosial biasa maupun aplikasi belanja online,” katanya.

Menurut Teguh Setiadi, belanja tatap muka bukan lagi satu-satunya cara untuk melakukan transaksi saat ini. Karena itulah BI mengembangkan suatu sistem pembayaran digital standar yang disebut QRIS.

“Sistem baru ini merupakan inovasi pembayaran dari BI untuk mendukung usaha mikro,” ungkapnya.

Dijelaskannya, dengan QRIS penjual dan pembeli masih dapat bertransaksi tatap muka namun tetap menjaga jarak dan tidak bertukar uang tunai.

“Pembeli cukup melakukan scan terhadap kode standar yang dimiliki oleh penjual,” terangnya. (man)

  • Bagikan