Diduga Diracun, 4 Ekor Sapi Warga Desa Pasir Bongkal Mati Terkapar

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, RENGAT – M Nasir (32) warga Desa Pasir Bongkal Kecamatan Sungai Lala Kabupaten Indragiri (Inhu) kaget bukan kepalang melihat sapi (lembu) miliknya mati disebuah lokasi di Desa Pasir Bongkal.

Matinya lembu kesayangannya ini dinilai tidak wajar, sebab disekitar lembu miliknya tersebut juga terkapar 3 ekor lembu lainnya yang terakhir diketahui milik Maspu (55) juga warga Desa Pasir Bongkal.

Matinya sapi-sapi ini terjadi pada Rabu (11/1/2023) kemarin dan diketahui sekitar pukul 15.00 WIB.

Ditemui Jumat (13/1/2023) M. Nasir mengatakan bahwa awalnya sapi-sapi tersebut diikat di suatu tempat (padang rumput) yang berjarak sekitar 200 meter dari penemuan bangkai sapi tersebut.

“Awalnya saya dan Bang Maspu menambat (mengikat) sapi-sapi kami disebuah padang rumput yang sudah biasa menjadi tempat mengangon lembu,” terangnya.

Pukul 13.00 WIB dirinya masih menjumpai sapi-sapi tersebut berada di lokasi tempat mengangon tersebut, ada 5 ekor sapi dilokasi tersebut, 1 ekor miliknya dan 4 ekor lainnya milik Maspu.

“Namun ketika saya datang kembali ke lokasi tersebut sekitar pukul 14.00 WIB, sapi-sapi tersebut sudah tidak ada,” terangnya lagi.

Lalu dilakukan pencarian, pada pukul 15.00 WIB dirinya menjumpai sapi-sapi tersebut berada di sebuah tanah kosong milik seorang warga Desa Pasir Bongkal juga

“Awalnya saya mengira sapi-sapi tersebut tidur, namun ketika tidak ada reaksi ketika di pukul pakai ranting saya baru tau bahwa sapi-sapi tersebut mati,” ujarnya.

Selanjutnya saya memberitahukan hal ini kepada Maspu, dan kami memeriksa sekitar tempat matinya sapi-sapi tersebut. Di lokasi ditemukan sebuah ember yang diduga berisi putas (sejenis racun hewan).

“Lalu kami menanyakan hal tersebut kepada pemilik tanah yang bernama Rozi kok tega membunuh sapi-sapi kami tersebut, dia berdalih bahwa racun putas tersebut untuk membunuh monyet,” terangnya lagi

Diduga kematian 4 ekor sapi-sapi ini akibat meminum putas yang sengaja ditaruh atau diletakan di lokasi tersebut oleh pemilik tanah.

“Selanjutnya hal ini dilaporkan kepada perangkat desa untuk dicarikan penyelesaiannya, namun menemukan jalan buntu,” tutupnya.

Akibat kejadian ini dirinya mengalami kerugian sekitar Rp 60 juta, jika desa tidak bisa menyelesaikan maka kasus ini akan dibawa ke pihak yang berwajib, tutupnya.

Sementara itu, Rozi selaku pemilik tanah yang diduga menaruh racun putas belum berhasil dihubungi untuk dimintai keterangan. (man)

  • Bagikan