Redam Isu SARA, Kapolres Inhu Kunjungi Tokoh Agama

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Menindak lanjuti adanya penyebaran buku yang disinyalir menistakan agama islam Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) indragiri Hulu (Inhu) AKBP Arif Bastari SIk MH melakukan silaturrahmi dengan dua tokoh agama di Inhu pada senin (2/4/2018) kemarin.

Dua tokoh yang ditemui Kapolres tersebut adalah Ketua DPW Tanfidzi Front Pembela Islam (FPI) Inhu, Ali Fahmi Aziz dan Ketua Forum Kerukuranan Antar Umat Beragama (FKUB) Inhu, Lasmi Ismail.

Kapolres Inhu menyampaikan bahwa kunjungannya kepada dua tokoh itu merupakan bentuk silaturrahmi serta mengajak bagaimana bersama-sama meredam isu yang saat ini tersebar ditengah-tengah masyarakat Inhu.

Dirinya berharap kepada dua pimpinan organisasi ini bisa menjadi jembatan untuk bersama-sama menciptakan kesejukan, dan bisa bersama-sama untuk saling membantu dalam memecahkan permasalahan yang ada, terutama hal-hal yang bisa saja memecah belah umat.

Kapolres merasa lega dengan situasi saat ini, karena tidak mempengaruhi Kamtibmas di Inhu, yang mana pada pekan kemarin di Kab Inhu sempat ditemukan buku yang berisikan pesan provokasi terhadap agama Islam, bahkan FPI sudah melaporkan penemuan buku itu ke Polres Inhu.

Dalam kesempatan itu Kapoles juga mengajak kedua tokoh itu untuk dapat bersama-sama menjaga ketertiban dalam pelaksanaan Pilgubri, khususnya di kabupaten Inhu.

“Kita ingin kasus ini cepat terungkap dan juga ingin agar pelaksanaan Pilgubri dapat berjalan dengan baik dan lancar,” kata dia.

Sementara itu, Ketua DPW Tanfidzi Front Pembela Islam (FPI) Inhu Ali Fahmi Aziz menuturkan kedatangan Kapolres Inhu merupakan suatu kehormatan bagi dirinya dan juga organisasi yang dipimpinnya.

“Awalnya kita sudah datang ke Mapolres Inhu untuk koordinasi dan melaporkan peristiwa penyebaran buku atau seleberan dari orang tak dikenal pada sabtu (31/1/2018) kemarin, dimana saat itu Kapolres sedang tidak ada ditempat,” terangnya.

Dikatakannya bahwa, tidak ada hal yang khusus dibicarakan dengan Kapolres, lebih kepada upaya koordinasi yang ingin dijalin, terutama bagaimana secara bersama-sama dapat memecahkan kasus penyebaran buku yang bisa melemahkan iman dan adu domba.

“Sebenarnya kita sangat ingin berkoordinasi dengan Polres Inhu, dan ini sudah langsung terjalin,” ujarnya.

Karena tentunya permasalahan yang dihadapi oleh FPI dalam memerangi nahimungkar tentunya sama dengan Polres Inhu.

“Semoga masalah ini akan dapat terpecahkan dengan cepat dan isu perpecahan yang sengaja diciptakan akan luntur dengan sendirinya,” tutupnya. ***  (Man)

  • Bagikan