Diduga Dekat Dengan Orang Nomor 1 di Kota Pekanbaru,Pihak Sekolah ‘Tantang’ Anggota DPRD Untuk Datang ke SMK Telkom

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM,PEKANBARU – Sangat di sayangkan beberapa siswa kurang mampu yang bersekolah di SMK Telkom Kota Pekanbaru, Prov.Riau tidak diizinkan mengikuti Ujian Mid Semester karena tidak mampu untuk membayar uang SPP dan uang Ujian, Tindakan pihak SMK ini dinilai sangat merugikan anak didik.

Hal tersebut seperti yang dialami Sofan salah seorang siswa SMK Telkom Pekanbaru,dia mengaku tidak bisa ikut ujian lantaran belum memiliki uang untuk membayar SPP dan Uang Ujian.

Dari hasil pantauan Riaudetil.com,siswa yang bernama Sofan memang merupakan orang yang benar-benar kurang mampu,orang tuanya seorang duda yang sudah lanjut usia dan hanya bekerja sebagai seorang petani dan dari hasil tani itu lah orang tua nya menghidupi delapan orang anaknya.

Mendapat kabar seperti itu,Tim dari LBP2AR yang diketuai oleh Rosmaini langsung mencoba untuk mengunjungi pihak sekolah,akan tetapi pada saat hendak melakukan konfirmasi pihak sekolah terkesan menolak akan kedatangan nya Tim.

Saat dikonfirmasi oleh Tim dari LBP2AR, Fuadi salah seorang dari pihak sekolah membantah akan hal tersebut dan mengatakan,”Kita bantu kok semua siswa yang kurang mampu,bahkan ada juga yang kita gratiskan,tapi siswa yang bernama Sofan ini sudah kita suruh wali nya untuk datang ke sekolah tapi tak juga datang.”Dalih Fuadi.

Sambungnya lagi,”Kalau banyak siswa yang kita gratiskan jadi gaji kami dari mana lagi,kalau bisa ibuk hadirkan saja anggota Dewan ke sini,karena anggota Dewan saja tidak berani untuk menginjak sekolah kita ini.”Ujar Fuadi terkesan menantang anggota DPRD.

Ditempat yang berbeda siswa yang bernama Sofan mengatakan,” Saya tidak di suruh pulang untuk menjemput uang pada saat menjelang ujian,Abang saya sudah coba datang ke sekolah untuk berjanji akan membayarnya di bulan depan,akan tetapi pihak sekolah tidak menanggapinya.”Ucap Sofan.

Saat dikonfirmasi Rosmaini selaku ketua LBP2AR juga mengatakan,”Kita sudah mencoba untuk melakukan konfirmasi kepada pihak sekolah tapi tidak mendapatkan pelayanan yang baik,terkesan ada yang ditutup-tutupi,kata Kepsek nya jam 3 akan hadir tapi sudah sampai jam 4 batang hidung nya pun tak terlihat terkesan takut untuk dikonfirmasi sementara niat kita kan baik”.Ungkap Rosmaini.

“Kita sangat menyayangkan hal seperti kenapa masih bisa terjadi,apakah pihak sekolah tidak memiliki hati nurani,ini sangat merugikan bagi siswa,bahkan pihak sekolah terkesan menantang pihak Angota DPRD untuk mendatangi sekolahnya,kita berharap kepada pihak DPRD yang membidang bagian pendidikan agar segera menegur pihak sekolah agar tidak ada lagi siswa yang terbengkalai dalam menimba ilmu pendidikan”.Tegas ketua LBP2AR ini.

Diharapkan pihak anggota DPRD agar segera menindak tegas pihak SMK Telkom Pekanbaru,Sampai mana berita ini diterbitkan, Kepala sekolah SMK Telkom Pekanbaru belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut terkait masalah siswa yang tidak diperbolehkan ujian itu.[12 1 0]

  • Bagikan