Acara Adat Batak Masyarakat Haiti dan Napitupulu Huta

  • Bagikan
RIAUDETIL.COM,ROHUL – Masyarakat Haiti dan Napitupulu Huta Kecamatan Rambah kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau yang bermukim di tujuh kampung (Napitu Huta) di wilayah Luhak rambah akan menggelar tradisi nenek moyang yang turun temurun,besok Rabu (25/4).
Tradisi yang diwarisi secara turun temurun, yang disebut dengan Mandai Ulu Taon atau acara jamuan makan bersama di tempat keramat bagas Rarangan Huta Haiti,Samping Kantor Desa Rambah tengah barat (Kaiti).
Jamuan makan Mandai Ulu Taon  dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur masyarakat Haiti dan Napitupulu Huta yang biasanya secara turun temurun diadakan  usai kegiatan panen padi dengan tradisi berladang bersama,
Acara Mandai ulu Taon ini besok akan dihadiri oleh Bupati Rokan Hulu H.Sukiman, para tokoh adat atau raja raja Napitu Huta yang disebut Sutan Naopat Mangaraja natolu serta Sutan maratur Mangaraja marbaris,juga akan turut  serta hadir Raja Melayu dari Luhak rambah undangandari para forkopimda.
Mandai Ulu Taon juga dimaksudkan untuk mengingat sejarah perjuangan anak seorang Raja Mandailing Perempuan yang bernama Boru Namora Suri Andung Jati.
Konon cerita yang berkembang di kalangan masyarakat Mandailing, Raja perempuan Boru Namora Suri Andung Jati pergi ke alam kayangan dengan meninggalkan jejak kakinya yang saat ini masih bisa dilihat di Bagas Rarangan Huta Haiti atau di dusun Keramat, Desa Rambah Tengah Barat (RTB), Kecamatan Rambah.
Acara kegiatan Mandai Ulu Taon  tahun ini dimulai dengan memanen ikan lubuk larangan Kaiti yang sudah di jadikan selama setahun ditutup dan hari ini dibuka masa panennya,
Kepala Desa Rambah Tengah Barat (Kaiti) Sopyan Daulay mengatakan rasa terimakasihnya kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya pemuda yang sudah bekerja keras untuk menjaga dan mengawasi “Lubuk Larangan” ini,katanya,
Kades juga menyampaikan, bahwa hasil panen lubuk larangan ini akan kita jadikan menu untuk jamuan makan “Mandai Ulu Taon” besok,terang pak Sopyan.(R.lubis)
  • Bagikan