Nasabah BRI di Rokan Hulu Sudah Mulai Resah Dengan Beredarnya Isu Pembobolan ATM

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, ROHUL – Beredarnya isu tentang nasabah BRI Rokan Hulu yang dibobol oleh orang tak dikenal (OTK) membuat resah sejumlah nasabah lainnya.

Ahli forensik digital, Ruby Alamsyah, pernah menyebutkan bahwa pembobolan ATM milik sejumlah nasabah BRI kemungkinan memakai metode skimming.

“Jadi dari perspektif saya, meyakini kejadian tersebut merupakan pembobolan menggunakan ATM fraud dengan metode skimming,” ujarnya kepada Kompas.com.

Dia menjelaskan bahwa metode skimming sudah biasa digunakan untuk membobol ATM. Caranya dilakukan dengan memasang alat yang bisa menyalin nomor kartu ATM nasabah serta kamera pengintai PIN Pad di mesin penarik uang.

Pelaku yang sudah mendapatkan nomor kartu dan rekaman PIN kemudian mencocokkannya dengan melihat log waktu pencatatan. Dari situ, kemudian pelaku bisa memasukkan nomor serta PIN ke kartu ATM kosong dan memakainya untuk mengambil uang.

Salah seorang warga, Sukar Nada Nasution, mengaku resah dengan isu pembobolan ATM ini, jika dulunya kasus ini hanya terjadi di kota-kota besar, sekarang sudah masuk ke daerah-daerah.

“Kejadian pembobolan ATM ini dulunya kita hanya mendengar di beberapa media, baik media cetak, online ataupun media elektronik,” kata salah seorang tokoh masyarakat, Sukar Nada Nasution, Senin (9/4/2018) di Pasir Pengaraian.

Kejadian bobolnya ATM salah seorang nasabah BRI Di Rokan Hulu ini menjadi peringatan kepada pihak perbankan yang ada di Rokan Hulu untuk meningkatkan kewaspadaannya dalam melindungi aset nasabahnya sendiri.

Para ahli meyakini, bahwa kejadian ini adalah perbuatan jahat yang terorganisir atau terstruktur.

Cara ini, kata dia, kemungkinan penarikan sejumlah rekening nasabah menggunakan ATM, dibuktikan dengan nominal pasti yang terkena itu tidak bulat, alias ada pecahannya. Lalu, ada tambahan biaya administrasi beberapa puluh ribu.

“Karena itu nasabah dan tokoh masyarakat berharap agar pihak yang berwenang tak hanya mengusut pelaku-pelaku nya, tapi juga mengejar hingga menangkap aktor intelektual yang berada di balik ini semua,” harapnya.

Penulis: R Lubis

  • Bagikan