Bawah Menu
Kanan 1
Kanan 2

Warga 4 Desa Di Kecamatan Rokan IV Koto Tolak Pembangunan Waduk

  • Bagikan
Warga 4 Desa Di Kecamatan Rokan IV Koto Tolak Pembangunan Waduk

RIAUDETIL.COM, ROHUL – Warga Empat (4) Desa dari kecamatan Rokan IV Koto kabupaten Rokan Hulu Riau sampaikan aspirasi masyarakat untuk menolak pembangunan waduk (irigasi).

Masa dari empat desa di Kecamatan Rokan IV Koto, Rokan Hulu (Rohul), Riau berunjuk rasa ke kantor Bupati Rohul, Senin siang (23/4) yang tidak mau menerima bangunan waduk tersebut.

Kanan 3
Kanan 4

Kedatangan masa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan serta pemuda itu menggunakan kenderaan mobil dan sepeda motor sekitar pukul 11.30 Wib. Mereka langsung melaksanakan orasi di depan pintu gerbang kantor Bupati di bawah panasnya terik matahari yang menyengat.

Sementara pintu gerbang ditutup pihak piket sesaat sebelum masa datang, karena Bupati Rokan Hulu sedang melakukan kunjungan kerja di desa Rambah utama kecamatan Rambah Samo.

Terlihat juga ikut mendampingi masyarakat para Kepala desa dari empat desa tersebut serta Camat Rokan IV Koto, M Abror.

Koordinator aksi massa, Rio Andri dalam orasinya menyatakan warga dari empat desa yakni, Tibawan, Cipang Kanan, Cipang Kiri hilir dan Cipang Kiri Hulu, menolak sepenuhnya pembangunan waduk Lompatan Harimau yang akan menenggelamkan desa mereka.

“Pak Bupati, kami datang kesini untuk menyampaikan aspirasi serta menuntut Bupati Rokan Hulu membubuhkan tanda tangan dalam surat penolakan yang kita buat,“ teriak Rio dalam aksi yang dikawal keamanan dari Polres Rohul dan Satpol PP Rohul itu.

Satu jam kurang lebih berorasi, akhirnya masa diperkenankan masuk ke halaman kantor Bupati dan diterima langsung oleh Bupati Rohul, H Sukiman, yang datang pasca kunjungan kerjanya ke Desa Rambah Utama, Rambah Samo.

Saat diperkenankan masuk ke halaman kantor dan diterima langsung oleh Bupati H Sukiman, sebagian ibuk-ibuk tua yang ikut aksi itu terlihat menangis berurai air mata, mengingat akan tenggelamnya rumah mereka.

“Cino nan kan buek waduk tu lah datang ko kampuong kami, tonggolom kampuong kami le, “tutur salah seorang ibu seperti dikutip saat ditanya kenapa menangis.

Bupati Rohul Sukiman minta proses penolakan masyarakat itu disampaikan secara berjenjang sesuai aturan pemerintahan.

“Saya memaklumi tuntuan saudara semuanya,” kata Sukiman, “tapi mari kita ikuti secara prosedur pemerintahan, sampaikan surat resmi ke Kepala Desa, teruskan ke Camat dan sampaikan ke saya selaku Bupati, agar saya teruskan pula ke Gubernur,“ kata Bupati.

Namun massa tidak puas dengan jawaban Bupati Rohul, dan menyatakan akan tetap bertahan di seputaran kantor Bupati sambil menunggu surat yang mereka buat untuk ditanda tangani Kades, Camat dan Bupati.

“Tujuan kami kesini adalah minta Bupati Rohul memihak kepada kami dan ikut menanda tangani surat penolakan terhadap pembangunan waduk itu, kata massa secara serentak,

Tambahnya mereka lagi, “jika bupati tak mau bubuhkan tanda tangan, kami akan tetap bertahan disini, “cetus salah seorang massa,

(R.lubis)

  • Bagikan
Kanan 5
Kanan 6
Kanan 7