Syahril: Kemerdekaan Hakiki Bagi Dunia Pendidikan Adalah Sekolah Gratis dan Berkualitas

  • Bagikan
syahril okkk
Syahril

RIAU DETIL.COM, PEKANBARU – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau DR Syahril SPd MM mengatakan, makna kemerdekaan dalam dunia pendidikan merupakan suatu perkembangan kurikulum yang terus berupaya untuk mencapai suatu fungsi layanan dan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya Provinsi Riau.

“Dalam memperingati HUT RI ke-71 tahun 2016 ini, perlu adanya kualitas di dalam menambah dan memperkuat suatu proses terhadap suatu pencapaian pendidikan yang lebih berkualitas di tengah-tengah masyarakat saat sekarang ini,” ungkap Syahril.

Syahril mengatakan, pada realitanya masih banyak kesenjangan yang terjadi terhadap layanan pendidikan bagi siswa dan orangtua di masing-masing daerah. Begitu juga terhadap hasil produk yang dilihat dari hasil nilai akhir pendidikan itu sendiri.

Untuk mengatasi hal tersebut, lanjutnya, diharapkan semua pihak bersama-sama mengukur dengan sungguh-sungguh kondisi pendidikan saat sekarang ini. Dengan harapan agar perkembangan pendidikan kedepan semakin merata dan meningkat.

Intinya, bagi Syahril, kemerdekaan hakiki bagi dunia pendidikan itu tak lain adalah terwujudnya sekolah gratis dan berkualitas. Itu hanya bisa dicapai jika semua elemen yang bahu membahu demi membangun dunia pendidikan tersebut. Baik itu pemerintah terkait maupun masyarakat.

“Oleh sebab itu harapan saya kedepannya pendidikan dari SD, SMP, SMA dan SMK, bisa gratis di Kota Pekanbaru. Yang dapat menjembatani harapan ini adalah setiap masyarakat Pekanbaru yang peduli terhadap pendidikan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, mantan Kepala SMK 2 Pekanbaru ini berharap kepada generasi muda agar senantiasa meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan mempertahankan nilai-nilai budaya, dan dapat membaur dengan budaya lain. Sehingga memberikan nilai tambah kebaikan serta keterampilan dalam menghadapi era global.

Di mata Syahril, generasi muda menjadi aset bangsa, yang harus memiliki SDM yang berkualitas, relevan dan kompetitif sesuai kebutuhan di lapangan.

“Oleh karenanya masyarakat hendaknya jangan hanya berpikir secara lokal saja, melainkan berpikir secara global dengan tetap mempertahankan nilai-nilai budaya, sehingga kita mampu bersaing dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini,” tegasnya. (KRN 22)

  • Bagikan