Potensi Pertanian di Kabupaten Pelalawan

  • Bagikan

 

RIAUDETIL.COM – Bupati Pelalawan, HM Harris mengatakan, bahwa sebagaimana visi Kabupaten Pelalawan yakni pembaharuan menuju kemandirian pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pelalawan, maka dia sedikit mengupas hasil pertanian yang termasuk dalam 7 program andalan Pelalawan.Tentunya hal itu dalam rangka pelaksanaan intensifikasi pertanian perlu pengembangan dengan pola mandiri dan kemajuan pertanian pemerintah perlu mendorong sarana produksi sendiri, baik madiri benih, mandiri pupuk organik maupun mandiri dana pengelolaan alat dan mesin pertanian melalui UPJA sebagai usaha pedesaan.

Kabupaten Pelalawan terletak di pesisir timur Pulau Sumatera, dengan wilayah daratan membentang di sepanjang bagian hilir Sungai Kampar, serta berdekatan dengan Selat Malaka. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Pelalawan terletak diantara 1o25` LU – 0o20` LS dan 100o42` – 103o28` BT dengan ibukota di Pangkalan Kerinci.

Wilayah Kabupaten Pelalawan memiliki luas 13.392,49 km2. Di sebelah utara, kabupaten ini berbatasan dengan Kab. Siak (Kec. Sungai Apit dan Siak) dan Kab. Bengkalis (Kec. Tebing Tinggi). Di sebelah selatan, batasnya adalah Kab. Indragiri Hilir (Kec. Kateman, Mandah dan Gaung), Kab. Indragiri Hulu (Kec. Rengat, Pasir Penyu, dan Peranap), dan Kab. Kuantan Singingi (Kec. Kuantan Hilir dan Singingi). Di sebelah barat, batasnya adalah Kota Pekanbaru (Kec. Rumbai) dan Kab. Kampar (Kec. Kampar Kiri dan Siak Hulu). Di sebelah timur, ia berbatasan dengan Kab. Tanjung Balai Karimun Provinsi Kepulauan Riau.

 

Kabupaten Pelalawan terdiri dari 12 kecamatan, 12 kelurahan, dan 106 desa. Kecamatan Teluk Meranti merupakan wilayah yang paling luas, dengan cakupan wilayah 423.984,41ha sedangkan Kecamatan Pangkalan Kerinci merupakan wilayah dengan luas paling kecil, yaitu 19.355,53 ha.

Karakteristik dan Potensi Lahan Sawah di Pulau Mendol Kecamatan Kuala Kampar

  1. Pulau Mendol Kecamatan Kuala Kampar dengan luas lk 30.000 ha memiliki hamparan (dari pantai ke pedalaman) dataran pasang surut lumpur di daerah sekitar pantai, dataran fluvio-marin (daerah transisi), dan dataran gambut (kubah/dome) di bagian tengah pulau.
  2. Lahan sawah (eksisting) hasil seluas lk 5000 ha, umumnya berada pada dataran fluvio-marin dan sebagian kecil pada dataran pasang surut lumpur. Hamparan sawah umumnya tanpa galengan. Tipe luapan pasang pada lahan sawah ini termasuk tipe C (lahan tidak pernah terluapi air pasang dan air tanah <50 cm) dan tipe luapan D (lahan tidak pernah terluapi air pasang dan air tanah >50 cm), Tipe luapan A = Lahan selalu terluapi air pasang, Tipe luapan  B = lahan hanya terluapi oleh pasang besar.

 

  1. Sifat-sifat tanah lahan sawah (tanah mineral) adalah : dalam (>100 cm), lapisan olah 30-40 cm, tekstur halus (liat sampai liat berdebu), pH 6,0 (agak masam), sebagian tanah mengandung pirit pada kedalaman = 60 cm (pirit bila teroksidasi akan menurunkan pH tanah sampai <2,5 atau ekstrim masam). Tanah sawah yang mengandung pirit ini dikategorikan sebagai tanah sulfat masam actual (pH ekstrim masam) bila pirit teroksidasi (terkena udara). Status kesuburan tanah cukup baik, namun beberapa menunjukkan kekurangan N dan Mg.

 

  1. Tanah gambut pada dataran gambut memiliki kedalam sedang sampai dalam (2-4 m), tingkat kematangan gambut sedang (hemik) sampai matang (saprik), pH 4,5 (sangat masam), penggunaan lahan umumnya kebun campuran (kelapa, pinang, buah-buahan), di bagian tengah dataran gambut masih berupa hutan gambut yang menjadi penyimpan air dan mengalirkannya ke beberapa parit/sungai (S. Senang, S. Gantung, S.Selamet dan S. Cina).

 

  1. Sumber air dari hutan gambut berpotensi meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) padi sawah yang saat ini 1 x stahun (IP100) dengan produksi 3,5 – 4,0 ton/ha GKG menjadi 2 x setahun (IP200).

 

6.Kesesuaian lahan untuk sawah pada tanah mineral tergolong cukup sesuai dengan factor pembatas bahaya                  pirit, sedangkan tanah gambut kurang sesuai.

 

  1. Sebagian lahan dimiliki oleh pemilik dari luar Pulau Mendol yang datang hanya pada saat tanam dan panen padi. Karena kurangnya tenaga kerja, rata-rata 1 petani menggarap lahan sangat luas 3 sampai 5 ha, sehingga upah buruh panen padi bisa sekitar 30% dari hasil panen.

 

 

Pembangunan pertanian di Kabupaten Pelalawan yang dituangkan dalam Visi dan Misi Kabupaten Pelalawan 2030, yaitu Terwujudnya Kabupaten Pelalawan yang maju dan sejahtera melalui Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan yang didukung oleh pertanian yang unggul dan industri yang tangguh dalam masyarakat yang beradat, beriman, bertaqwa dan berbudaya melayu tahun 2030, dengan salah satu misinya adalah meningkatkan hasil dan mutu pertanian melalui pemanfaatan teknologi berbasis agro industri dan agribisnis.

 

Dengan adanya pergantian Pimpinan Nasional dan perubahan kebijakan nasional tentang percepatan pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan, sebagaimana Surat Bapak Menteri Pertanian Nomor : 301/KU.100 /M/12/2014 tanggal 4 Desember 2014, perihal Dukungan Pelaksanaan Program Upaya Khusus Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai. Bahwa Kepala Daerah Kabupaten / Kota di seluruh Indonesia diminta untuk memberikan dukungan dan mensukseskan capaian target Swasembada Pangan, yaitu sebagai tindaklanjut arahan Bapak Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna tanggal 3 November 2014, bahwa pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai dapat dicapai dalam waktu segera.

 

Dalam rangka pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai tersebut akan dilaksanakan Upaya Khusus sebagai berikut :

 

  1. Optimalisasi lahan melalui bantuan sarana produksi benih, pupuk dan alat mesin pertanian, pada akhir tahun 2014 yang didukung dana kontingensi stabilisasi pangan.

 

  1. Perbaikan jaringan irigasi serta bantuan sarana produksi melalui Refocusing APBN TA. 2015. Perbaikan jaringah irigasi dan kegiatan pendukung melalui APBN-Perubahan TA. 2015.

 

Surat Bapak Sekretaris Daerah Provinsi Riau an. Gubernur Riau yang menegaskan bahwa Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau diminta untuk dapat melakukan kesiapan dalam mendukung program upaya khusus swasembada padi, jagung dan kedelai agar terjadi peningkatan produksi minimal 10 % dari capaian produksi tahun sebelumnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 

Pemerintah Kabupaten Pelalawan, sebagaimana Prioritas Utama RPJMD Kabupaten Pelalawan 2016-2021 adalah Pembangunan Pertanian, Perkebunan dan Ketahanan Pangan, maka sebagai langkah kebijakan strategis Percepatan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dalam Dukungan Pelaksanaan Program Upaya Khusus Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Secara Nasional, khususnya di Kabupaten Pelalawan.

 

Perlu diambil sebuah terobosan atau inovasi-inovasi dalam Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan maupun  Pengawasannya yang terangkum dalam Rencana Aksi  Dukungan Pelaksanaan Program Upaya Khusus Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai (PAJALE) di Kabupaten Pelalawan.

 

Kondisi Saat Ini Pengembangan Tanaman Padi Teluk Meranti

 

Dalam acara syukuran panen padi ini, juga dilakukan penandatanganan MOU  perawatan jalan Lintas Bono antara Pemda Pelalawan bersama PT. RAPP dan PT. Arara Abadi. Zakirman menjelaskan untuk perawatan jalan Lintas Bono yang menjadi tanggung jawab PT. RAPP dimulai dari Desa Petodaan sampai batas Kelurahan Teluk Meranti dan untuk PT. Arara Abadi dimulai dari Kelurahan Teluk Meranti sampai Desa Pulau Muda.
Selanjutnya juga dilakukan peresmian gedung lumbung penyimpanan hasil tani. Gedung ini dibangun dari Dana Desa (DD) tahun 2019 Desa Petodaaan dengan biaya Rp 167.225.300,-
Bupati Pelalawan  HM. Harris dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada petani di Desa Petodaan yang masih aktif bertani. Bupati menyampaikan bahwa Kabupaten Pelalawan saat ini masih dalam kondisi new normal sehingga Bupati berharap kepada masyarakat agar tetap mematuhi pratokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. “Jangan sampai new normal ini dianggap sudah normal terhadap Covid-19. Kita semua harus tetap waspada dan Pemda Pelalawan akan turun ke desa-desa untuk mensosialisasikan upaya pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid -19). Jaga pola hidup sehat dan bersih serta gunakan masker dan selalu cuci tangan.” tutur Bupati Pelalawan.
Bupati Pelalawan HM. Harris juga mengajak masyarakat untuk menjaga situasi agar tetap kondusif. “Mari kita jaga kenyamanan dan ketentraman daerah kita tetap kondusif, jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang ingin memecah belah kita.  Mari kita jaga komunikasi yang lebih baik lagi  kedepannya.” tutup Bupati (Advetorial)
  • Bagikan