Tradisi Panjat Pinang Masih Warnai Peringatan 17 Agustus di lnhu

  • Bagikan

 

RIAUDETIL.COM, RENGAT – Sudah menjadi kebiasaan diberbagai daerah di lndonesia, dalam setiap peringatan HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus diramaikan dengan panjat pinang.

Di Kabupaten lndragiri Hulu (lnhu), tradisi panjat pinang ini setiap tahunnya selalu dinantikan oleh masyarakat sebagai hiburan.

Dalam tradisi panjat pinang, biasanya dilakukan dengan cara melumuri pohon pinang yang sudah dikupas kulit luarnya menggunakan oli (minyak pelumas).

Kemudian tim yang terdiri dari beberapa orang memanjat pohon pinang tersebut sampai kepucuknya, dimana biasanya dipucuk pinang tersebut sudah disediakan hadiah berbagai macam jenis.

Ada yang berupa pakaian, tas, payung, buku, sepatu, bahkan ada juga sepeda gunung, tergantung kemampuan dari panitia penyelenggara.

Eri, salah seorang warga Pematang Reba, Kecamatan Rengat Barat, mengaku senang menyaksikan tradisi panjat pinang ini.

“Biasanya tradisi panjat pinang ini dilaksanakan setelah tanggal 17 Agustus sebagai peringatan hari Kemerdekaan RI,” katanya.

Menonton tradisi panjat pinang ini sangat mengasikan, karena tak jarang para pemanjat harus meluncur kembali kebawah karena pohonnya licin.

“Tak jarang pula pohon pinang itu tidak mampu dipanjat, sampai akhirnya harus ditumbang untuk mengambil hadiahnya,” katanya lagi.

Namun tak sedikit pula yang berhasil memanjatnya, biasanya hadiah yang ada di pohon pinang tersebut akan dibagi rata kepada sesama peserta.

“Intinya ini merupakan hiburan yang sangat asik untuk disaksikan, bukan hanya sekedar mengejar hadiah semata,” terangnya.

Berdasarkan pantauan, dibeberapa daerah di Kabupaten lnhu pada Ahad (18/8/2019) dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 74 tahun 2019 dilaksanakan tradisi panjat pinang. (Man)

  • Bagikan