Prabowo: Salah Kalau Menteri Pertahanan Banyak Bicara

  • Bagikan
Foto: Menhan Prabowo Subianto (Mukhlis Dinillah).

RIAUDETIL.COM –  

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbicara alasannya soal tidak banyak bicara di media. Apakah ini strategi komunikasi khusus Prabowo?

“Saya kebetulan diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI. Jadi pertahanan itu adalah suatu bidang, suatu sektor yang sangat penting dalam bernegara. Bahkan menurut saya dan menurut UUD, dalam pembukaan UUD kita, tujuan nasional yang pertama disebut adalah melindungi segenap tumpah darah. Jadi melindungi, melindungi ya fungsi pertahanan. Yang pertama disebut loh, sebelum tujuan nasional kedua, ketiga, dan keempat,” kata Prabowo.

Pernyataan Prabowo ini berasal dari wawancara courtesy DPP Partai Gerindra seperti dilihat pada Senin (12/10/2020). Prabowo menegaskan negara didirikan untuk melindungi rakyatnya. Melindungi rakyat berarti melindungi wilayah. Prabowo ingin melindungi kedaulatan bangsa ini dari negara asing.

“Tidak mungkin rakyat hidup tanpa wilayah, tanpa bumi. Jadi dengan begitu pentingnya sektor pertahanan, sektor pertahanan itu juga hakikatnya menjaga daripada menjaga kemerdekaan kita, kedaulatan kita dari ancaman dari luar, dari negara asing. Negara asing tapi sering memakai orang dalam,” kata Prabowo.

Prabowo menegaskan tak bisa negara hanya sekadar menjaga perbatasan. Soal kerahasiaan negara juga harus jadi fokus pertahanan.

“Jadi salah kalau Menteri Pertahanan banyak bicara. Saya nggak boleh cerita, ‘Oh, kekuatan kita segini, kita akan begini, kita akan beli alat ini’. Nggak bener. Nanti orang-orang yang nggak suka sama Indonesia, yang punya niat nggak baik akan tahu. Jadi ini memang demikian. Pada saatnya saya akan bicara. Intinya itu,” kata Prabowo.

Prabowo mengaku tidak boleh terlalu banyak bicara. Ketum Partai Gerindra itu lalu bicara fungsi pertahanan dan prioritas antara keamanan dan kesejahteraan.

Prabowo menegaskan jika ingin suatu negara ingin kaya, keamanan juga harus diprioritaskan. Prabowo lalu bicara soal kekuatan negara-negara lain dalam sektor pertahanan.

“Menurut saya, justru kita harus seimbang tapi yang pertama… Ini banyak negara loh di seluruh dunia bahwa masalah keamanan syarat untuk kesejahteraan. Kalau tidak aman, nggak mungkin sejahtera. Tapi kita lihat negara AS, negara yang katakanlah saat ini dianggap terkuat dan memang terkuat, anggaran pertahanannya itu adalah untuk banyak waktu. 60 persen dari seluruh APBN mereka untuk pertahanan. Sekarang turun 50% dari seluruh APBN Amerika untuk pertahanan,” kata Prabowo.

“Kalau Singapura kalau tidak salah sepertiga. Negara itu kan sebesar Bogor sebetulnya. Jumlah penduduknya 5 juta orang, tapi mereka menilai kemerdekaan mereka, kedaulatan mereka sangat penting sehingga 30 persen APBN-nya untuk pertahanan. Kemudian dari produk nasional, GDP, mereka Singapur saja 3 persen dari GDP kita. Kalau kita nggak sampai 1 persen. Ini yang saya ingin taruh dalam konteks ya, yang mana duluan, security or prosperity. Menurut banyak orang, untuk apa you prosperity you bangun nanti ini dicuri orang,” ucap Prabowo.***(detik.com)

  • Bagikan