Pekanbaru, Riaudetil.com- Keluhkan harga BBM yang kian melonjak, ribuan mahasiswa yang tergabung dalam BEM se Riau segel kantor pemasaran Pertamina di Jalan Sisingamangaraja, Rabu (28/3/2018) siang.
Kata mereka, di SPBU selalu mengalami kelangkaan premium. Namun, di beberapa tempat banyak yang menjual minyak secara eceran. “Harga Pertalite semula hanya seharga Rp8.000 per liter. Sejak 24 Maret 2018 naik menjadi Rp 8.150 per liter. Berbeda dengan Pertalite di provinsi tetangga, di Sumatera Barat itu lebih murah, mereka hanya menetapkan harga Rp7.300 per liter,” terdengar suara TOA para demonstran itu.
Bagi mereka tidak seharusnya harga BBM mahal di provinsi yang kaya akan minyak ini. Pemerintah berpangku tangan duduk enak tapi rakyat susah, seru TOA itu lagi.
Mereka menjelaskan, hampir sebulan ini DPRD Provinsi Riau mengadakan rapat paripurna, memutuskan, dan merevisi Peraturan Daerah (Perda) pajak 10 persen untuk Pertalite agar turun dari Rp8.000 per liter. Ternyata bukan malah turun, tapi bertambah menjadi seharga Rp. 8.150 per liter.
Berbagai Universitas yang disatukan menjadi sebuah aliansi ini, merupakan perwakilan dari BEM Universitas Islam Riau (UIR), BEM Universitas Riau (UR), BEM Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim, dan BEM Universitas Lancang Kuning (Unilak).
“Kita sepakat menyegel kantor Pertamina,” masih suara TOA. Akhirnya mereka berbondong-bondong untuk melakukan penyegelan.
(Dika Wiranata)
