R. Rivai Rahman : Masyarakat Inhu Harus Pandai Memilih Pemimpin

  • Bagikan

RIAUDETIL.COM, RENGAT – R. Rivai Rahman merupakan salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) yang sangat dikenal masyarakat Inhu, baik yang berada diluar daerah maupun yang berada di dalam Inhu sendiri.

Dijumpai di hotel danau raja rengat pada Senin (2/11/2020) kemarin memberi pandangan terhadap Kabupaten Inhu saat ini.

Dikatakannya, kita sebagai masyarakat tidak boleh melupakan sejarah, sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden RI Pertama Ir. Soekarno yang sangat populer dengan sebutan Jas Merah (Jangan Sampai Melupakan Sejarah)

Indragiri yang sekarang disebut Indragiri Hulu atau Inhu adalah sebuah kerajaan yang besar dan yang paling panjang umurnya di Sumatera yaitu 647 tahun dengan 25 Sultan, jauh lebih banyak daripada Siak yang hanya 12 Sultan dan Belawan 7 Sultan.

Namun mengapa Indragiri hampir hilang sama sekali dan tidak terdengar lagi ibarat batang terendam, jangankan orang lain, anak-anak indragiri saja banyak yang tidak tau dengan sejarah Indragiri, ini terjadi karena kita melupakan sejarah.

Lebih jauh disampaikannya bahwa Indragiri adalah kabupaten induk yang mekar menjadi 3 (tiga) kabupaten yaitu Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).

“Namun mengapa sekarang lenyap, yang muncul malah Inhil dan Kuansing, ini karena salah memilih pemimpin,” ujarnya.

Setiap orang yang terpilih harusnya amanah, berakhlak, bermoral dan berani berbuat jangan takut salah, hal ini hanya dapat dilakukan oleh yang merasa memiliki Kabupaten lnhu ini.

“Kalau tidak disinilah akan muncul sikap tidak peduli dan tidak mau tau, inilah yang dialami Inhu saat ini, apakah hal ini yang akan kita pertahankan,” bebernya.

Jangan sampai pisang bebuah duakali, timbulkan rasa memiliki, siapapun dia jika rasa memilikinya lebih tinggi itulah yang kita pilih, banyakpun orang melayu tapi tidak punya rasa memiliki, bahkan banyak diantaranya yang menjual diri asal dapat saja.

“Kembali lagi, masih punya harga dirikah, masih punya martabatkah, masih punya marwahkah, masih ingin baik kah?kalau tidak terima sajalah nasib, siapkan saja kuburan,” ujarnya.

Ditegaskannya juga bahwa kalau kita ini ingin membuat malu lebih baik terjun saja ke sungai, ini adalah kesempatan terakhir, kita harus pandai memilih pemimpin kepada siapa harapan membawa perobahan kita gantungkan.

“Saat ini saya melihat hanya Wahyu Adi – Supriati yang memiliki kemampuan untuk membawa Kabupaten lnhu kepada kemajuan sesuai jargonnya Juara dan Terdepan,” tegasnya. (Man)

  • Bagikan